Read more: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/11/cara-membuat-read-more-otomatis-di-blog.html#ixzz2DIQ6rlAQ

Minggu, 21 Oktober 2012

Muatan Lokal

Kurikulum muatan lokal sejauh ini hanya dikenal dengan sajian
materi kedaerahan, yang didalamnya hanya memuat beberapa tata cara
mengenai kehidupan disuatu daerah tertentu. Muatan lokal pada
hakikatnya lebih dari sekedar kajian kedaerahan yang dikenal selama ini,
akan tetapi realistik mencakup segala aspek yang dibutuhkan dalam
masyarakat atau daerah yang bersangkutan.
Untuk mengetahui lebih pasti mengenai definisi kurikulum
muatan lokal, dibawah ini adalah sebagaian definisi yang dikemukakan
oleh para ahli pendidikan dalam memaknai kurikulum muatan lokal,
diantaranya sebagai berikut:
a) Ibrahim dan Karyadi mengatakan bahwa kurikulum muatan lokal
adalah pengembangan bahan mata pelajaran yang materinya berupa
benda- benda mahkuk hidup, kejadian alam atau peristiwa, dan budaya
yang ada dalam lingkungan geografis tertentu.
b) Hamid Syarif menyebut kurikulum muatan lokal sebagai mata
pelajaran tambahan sebagai satu kesatuan program pengajaran jenjang tertentu yang isi sajiannnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan
atau kebutuhan, akan tetapi tidak boleh mengurangi materi pelajaran
inti.8
c) Nana Sudjana sependapat dengan surat keputusan No. 0412/1987 yang
menyatakan bahwa, kurikulum muatan lokal adalah program
pendidikan yang isi dan penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan
alam, sosial, budaya dan kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh
murid di daerah tersebut.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, muatan
lokal adalah sebuah pengembangan kurikulum yang isi materinya berupa
materi yang berdasar pada kebutuhan masyarakat sekitar lembaga
pendidikan. Tujuaannya adalah untuk mengembangkan potensial siswa
atau peserta didik agar dapat terampil serta mampu memahami
kondisional yang ada dilingkungannya.
Pengembangan serta penerapan muatan lokal dilembaga
sepenuhnya diatur oleh lembaga masing- masing, dengan memanfaatkan
otonomi pendidikan yang diwujudkan melalui sistem MBS (manajemen
berbasis sekolah).10 Dalam MBS sekolah diberikan wewenang
sepenuhnya dalam pengelolahan manajerial lembaganya, khususnya
dalam bidang pengembangan kurikulum yang di dalamnya memuat
muatan lokal.
Dalam menentukan arah dan sasaran muatan lokal, sekolah
harus melihat kondisi serta kebutuhan masyarakat sekitarnya, selanjutnya
menentukan bahan materi serta pengalokasian waktu yang berdiri sendiri
atau terjadwal sebagaimana materi pelajaran lain. Hai ini dikarenakan
muatan lokal dalam pelaksanaannya termasuk kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan potensi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
daerah.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2134759-pengertian-muatan-lokal/#ixzz2CfS03uhV

MERAKIT AMPLIFIER 600 W RMS ( dengan box: BELL HK-201 )


PERSIAPAN MERAKIT AMPLIFIER 600 WATT
  1. BOX AMPLI  merk BELL HK 201, ( komplet + aksesoris ).
  2. POWER MODULE AMPLIFIER 600 W, disini saya menggunakan rangkaian PCB merk NELC ( mono-mono ) dan saya gunakan transistor Powernya  Merk TOSHIBA 2SA1943 , 2SC5200.
  3. TRAFO 5 AMPERE.
  4. ELCO  6800 MF 50 V ( 4 buah )
  5. DIODE BRIGDE KOTAK
  6. TONE CONTROL  324-HK-201 Merk NELC.
  7. PROTECTOR SPEAKER
  8. ELCO 2200MF 25 V (2X), ELCO 470MF 25V (2X), IC 7812/7912 Dan IN 4002 (4X), ini untuk power suplay tone control.

Pertama ambil box amplifiernya ukur untuk tata letak TRAFO, POWER, ELCO DAN PROTECTOR. Kemudian buat lubang untuk baut ( di bor ) sesuai dengan komponen tersebut diatas.
Langkah berikutnya pasang Trafo, pasang dengan baut dan dan sambung dengan input arus AC 220 v melalui Tombol / Saklar utama jangan lupa skring pengaman juga dipasang. Lakukan pengukuran pada output arus ac dari Trafo dengan menyalakan trafo tanpa diode/elco. Setelah oke pasang diode brigde dengan elco 6800 mf ( ini perwer suplay untuk Power ampli), sambung dari ouput trafo 25 v s/d 35 v, dan juga pasang diode IN 4002 dan elco 2200mf 25v ( untuk power suplay tone control), sambung dari output trafo 12v s/d 18v.

Setelah pemasangan power suplay selesai kini giliran kita mengukur tegangan output DC yaitu untuk power ampli +35v dan -35v, untuk tone control +12v dan -12v.

Untuk langkah berikutnya pasang power modulnya (POWER AMPLI 600 W) sambung input arusnya dengan power suplay, kemudian test dengan memasang sepeaker di outputnya dan nyalakan!. kemudian test teganganya setelah oke, kemudian sentuh kedua input audionya dengan jari tangan  apabila terdengar suara seperti dengung, berarti OKE.

Untuk langkah berikutnya pasang tone control dengan menempelkan / memasukan potensio ke lubang panel depan ampli dan pasang mur potensionya untuk mengencangkan. Kemudian sambung input tegangan ke power suplay, sambung output audio ke input power module dan sambung juga input audio ke input SOKET RCA dengan melalui ROTARI SWICTH . Jangan lupa test juga dengan audio ( dari DVD PLAYER atau yang lainnya).

Langkah selanjutnya pasang speaker protector, sambung input arus dari trafo 18 v ac, sambung input dari power module dan output ke terminal speaker out.  setelah itu lakukan pengetesan dengan menyalakan protector, biasanya lampu indikator akan berkedip lalu berhenti dan relay akan menyala.
Kemudian test lagi dengan memakai multi tester ( pada skala ohm x1 untuk input dan output protector).

Kemudian test semua rangkaian dengan memasukan audio ke Amplifier dan juga pasang Loudspeaker, apabila sudah terdengar suara nyaring / bening ( tidak krepek-krepek ) berarti AMPLIFIER 600W sudah jadi.

SELAMAT MENCOBA.
Kurikulum muatan lokal sejauh ini hanya dikenal dengan sajian
materi kedaerahan, yang didalamnya hanya memuat beberapa tata cara
mengenai kehidupan disuatu daerah tertentu. Muatan lokal pada
hakikatnya lebih dari sekedar kajian kedaerahan yang dikenal selama ini,
akan tetapi realistik mencakup segala aspek yang dibutuhkan dalam
masyarakat atau daerah yang bersangkutan.
Untuk mengetahui lebih pasti mengenai definisi kurikulum
muatan lokal, dibawah ini adalah sebagaian definisi yang dikemukakan
oleh para ahli pendidikan dalam memaknai kurikulum muatan lokal,
diantaranya sebagai berikut:
a) Ibrahim dan Karyadi mengatakan bahwa kurikulum muatan lokal
adalah pengembangan bahan mata pelajaran yang materinya berupa
benda- benda mahkuk hidup, kejadian alam atau peristiwa, dan budaya
yang ada dalam lingkungan geografis tertentu.
b) Hamid Syarif menyebut kurikulum muatan lokal sebagai mata
pelajaran tambahan sebagai satu kesatuan program pengajaran jenjang tertentu yang isi sajiannnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan
atau kebutuhan, akan tetapi tidak boleh mengurangi materi pelajaran
inti.8
c) Nana Sudjana sependapat dengan surat keputusan No. 0412/1987 yang
menyatakan bahwa, kurikulum muatan lokal adalah program
pendidikan yang isi dan penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan
alam, sosial, budaya dan kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh
murid di daerah tersebut.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, muatan
lokal adalah sebuah pengembangan kurikulum yang isi materinya berupa
materi yang berdasar pada kebutuhan masyarakat sekitar lembaga
pendidikan. Tujuaannya adalah untuk mengembangkan potensial siswa
atau peserta didik agar dapat terampil serta mampu memahami
kondisional yang ada dilingkungannya.
Pengembangan serta penerapan muatan lokal dilembaga
sepenuhnya diatur oleh lembaga masing- masing, dengan memanfaatkan
otonomi pendidikan yang diwujudkan melalui sistem MBS (manajemen
berbasis sekolah).10 Dalam MBS sekolah diberikan wewenang
sepenuhnya dalam pengelolahan manajerial lembaganya, khususnya
dalam bidang pengembangan kurikulum yang di dalamnya memuat
muatan lokal.
Dalam menentukan arah dan sasaran muatan lokal, sekolah
harus melihat kondisi serta kebutuhan masyarakat sekitarnya, selanjutnya
menentukan bahan materi serta pengalokasian waktu yang berdiri sendiri
atau terjadwal sebagaimana materi pelajaran lain. Hai ini dikarenakan
muatan lokal dalam pelaksanaannya termasuk kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan potensi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
daerah.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2134759-pengertian-muatan-lokal/#ixzz2CfS03uhV

Sumber : WAHYU LIZMAN SAPUTRA
Read More.. Read more: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/11/cara-membuat-read-more-otomatis-di-blog.html#ixzz2DILMekhB

Membuat Dokumentasi Video

Tips dan Trik merekam Video

Ada beragam cara untuk membuat hasil rekaman kamera video menjadi lebih berkualitas.
1. JANGAN GOYANG
Saat mulai melakukan perekaman, usahakan posisi tangan dalam keadaan kokoh. Kamera yang bergoyang sangat mempengaruhi rekaman video. Agar kamera tak bergoyang, gunakan bantuan penyangga seperti tripod atau monopod.Walau begitu, Anda tetap harus berlatih memegang kamera dengan stabil, karena Anda tidak bisa mengandalkan tripod terus-menerus. Bayangkan bila Anda harus menentengnya dari satu tempat ke tempat lain. Boleh saja memakai tripod, tapi hanya untuk merekam obyek yang tak bergerak dalam jangka waktu lama.

 2. MENGONTROL ZOOMING
Apabila obyek yang Anda bidik terlalu jauh dari posisi Anda, usahakan untuk memakai fasilitas zooming. Meski fasilitas pembesaran tersebut sangat mudah digunakan, fokus obyek harus tetap terjaga. 
3. FRAME
Mulailah mengatur komposisi antarobyek bidikan, sehingga berada dalam satu frame yang apik. Sebuah klip yang akan Anda rekam bisa mempunyai komposisi yang baik apabila menggunakan teknik dasar komposisi. Pertama, komposisi balance, yaitu dengan membayangkan garis horizontal dan vertikal. Pertemuan garis tersebut adalah titik yang tepat untuk obyek bidikan.
Namun, Anda juga bisa menggunakan komposisi yang tak lumrah untuk menghasilkan efek-efek tertentu. Perhatikan masalah overscan yang biasanya memotong sinyal video dan mengaburkan obyek bidikan. Aturlah ruang kosong di atas frame ketika merekam obyek.
 
4. KONTINUITAS
Saat merekam, sebaiknya Anda memikirkan jalan cerita video tersebut, sehingga klip memungkinkan dipotong saat editing. Usahakan merekam satu obyek dari beragam angle atau sudut pandang. Anda bisa menggabungkan rekaman video close-up, rekaman pendek, dan wide-angle.
Yang penting, pastikan antara satu frame dengan frame berikutnya memiliki keterkaitan. Misalnya saja, ketika Anda merekam di area terbuka, maka pastikan pencahayaan diatur sama.
5. BACKGROUND-FOREGROUND
Sangat penting untuk menempatkan obyek bidikan berada dalam posisi yang nyaman dilihat di dalam sebuah frame. Pastikan foreground dan background tidak saling membuat pandangan bias. Bidiklah obyek tertentu dengan latar belakang yang kosong. Apabila background berupa suasana di pusat perbelanjaan, maka penonton tak lagi fokus di obyek utama tersebut.
Hindari juga memakai background yang intrusif. Misalnya menempatkan obyek di depan pohon, sehingga kelihatan pohon tersebut tumbuh di kepalanya. Prinsip serupa bisa diterapkan untuk foreground. Pastikan tak ada orang yang melintas di depan kamera saat Anda sedang membidik obyek tertentu.

6. PLAN THE PAN
Cobalah gunakan teknik pan, yaitu merekam obyek yang bergerak pada bidang horizontal. Anda bisa memakai teknik tersebut untuk dua keperluan. Pertama, merekam area obyek yang luas ke dalam satu frame. Misalnya saja Anda ingin merekam pemandangan indah di gunung atau arsitektur bangunan. Kedua, ketika Anda ingin merekam obyek yang bergerak pada jalur tertentu, misalnya balap F1, balapan kuda, atau orang yang berlari.
Yang penting, pastikan gerakan obyek tertangkap dengan jelas berikut gerakan yang akan direkam terakhir. Untuk merekam gambar bergerak, sebaiknya gunakan bantuan tripod agar gambar tak goyang.

7. EFEK KHUSUS
Pada kamera video modern, biasanya telah tersedia efek video built-in di dalam menunya. Sebelum Anda memakai efek tersebut, pikirkan kembali apabila video akan Anda edit kembali. Bila ya, maka tak perlu untuk memakai efek-efek yang tersedia di kamera, karena efek tersebut tak bisa dinormalkan kembali saat Anda mengedit video tersebut. Anda bisa menambahkan efek melalui program video editing. Kecuali, Anda memang ingin memutar film langsung di TV, maka Anda bisa memakai efek-efek film bawaan kamera video.
8. LAMPU
Pencahaayan merupakan salah satu faktor yang penting ketika merekamvideo. Tapi cahaya yang terlalu banyak akan membuat obyek terlihat putih menyerupai hantu. Sebaliknya kurang cahaya bisa pula membuat obyek tidak terlihat. Untungnya, kebanyakan kamera video kini telah menyertakan setelan pencahayaan otomatis. Namun demikian, saat merekam di luar ruangan sebaiknya posisi Anda membelakangi cahaya matahari..
9. SUARA DAN VISI
Setelah teknik video Anda kuasai, perhatikan juga masalah audio. Film yang baik sebaiknya memang memiliki perpaduan gambar dan suara yang seimbang. Kamera video biasanya menyertakan mikrofon built-in untuk merekam suara. Namun demikian, biasanya mikrofon tersebut juga merekam suara yang berada di sekitar obyek bidikan, seperti suara bising, angin, dan nafas si kameraman.
10. SIAPKAN
Sebelum merekam, pastikan kamera dan peranti pendukung sudah dalam keadaan siap. Pastikan power baterai dalam keadaan penuh. Apabila kurang, charge baterai, hingga power-nya maksimal. Biasakan juga membuat checklist atau daftar alat yang harus Anda bawa ketika merekam. Ketika Anda bepergian jauh atau melakukan rekaman berjam-jam, usahakan.




 

Sumber : DEWI YULIANTI , S.Pd
Read More.. Read more: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/11/cara-membuat-read-more-otomatis-di-blog.html#ixzz2DILMekhB